Jumat, 15 Juli 2011

Materi Latihan SH.Terate

Materi Latihan Pencak Silat di PSHT 1: Tahap Persiapan Latihan dan Materi Fisik (Senam, Teknik Dasar, Jurus, pasang, kuncian, belaan belati, Senam toya & Jurus Toya)

Sejak awal kita mengetahui bahwa PSHT mengajarkan pencak silat sebagai media untuk mendidik manusia berbudi pekerti luhur. Namun apakah definisi dan bagaimana latihan pencak silat itu seharusnya dilakukan, belum diketahui oleh semua pelatih PSHT. Berikut adalah sebagaian penjabaran materi Pencak Silat dalam PSHT sebagaimana yang dipahami dalam Penataran pelatih PSHT cabang Malang.
Tahap Persiapan
Tahap persiapan adalah suatu masa untuk mempersiapkan berlangsungnya latihan. Tahap persiapan meliputi segala sesuatu tentang "APA – SIAPA – DI MANA – KAPAN" atau kalau dijabarkan sebagai berikut:
1. APA : - Materi dan waktu latihan
               -  Perlengkapan
2. SIAPA : Pelatih dan siswa
3. DI MANA : Tempat latihan
4. KAPAN : Hari atau jam latihan

Materi Latihan
Materi dalam Persaudaraan Setia Hati Terate meliput:
1.    Pembinaan Inti, terdiri dari Senam Dasar, Pelajaran Dasar, Jurus, Pasang, Pelepasan Kuncian, Belaan Belati, Senam Toya dan Jurus Toya.
2.    Pembinaan Teknik dan Taktik, terdiri dari Pola Langkah, Pola sambut, Penggunaan Pasang dan Sambung.
3.    Pembinaan Fisik
4.    Pembinaan Ke-SH-an
5.    Pembinaan Pernafasan

Senam Dasar
a. Pengertian
Senam Dasar yang diciptakan Bpk, Irsyad (Alm) adalah gerakan-gerakan yang disusun berurutan sebanyak 90 macam dan dilakukan di tempat (tidak melangkah atau berjalan).
b. Tujuan
- Melatih dasar gerakan jurus
- Membentuk otot-otot besar/kecil untuk menunjang melakukan gerakan dengan baik dan benar
- Melatih terbentuknya sikap koordinasi
- Pembentukan sikap yang benar (sikap kuda-kuda, tubuh dan tangan)
- Pembentukan gerakan yang benar (arah, lintasan)
- Koordinasi sikap
c. Pelaksanaan
- Kesalahan harus segera dibetulkan
- Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat ke cepat dan mendadak
- Aba-aba pelan/lambat untuk membentuk unsur fisik (keseimbangan dan ketahanan)
- Merangkaikan beberapa gerakan (menjadi senam beregu atau senam massal)

2.1.2 Pelajaran Dasar
a. Pengertian
adalah pengenalan dasar-dasar gerakan pencak silat (serang-bela) antara lain:
1). Belaan: pembuangan-tangkisan-hindaran/elakan-pelepasan kuncian-tangkapan
Belaan adalah suatu usaha mempertahanka diri yang dilakukan baik dengan tangan maupun kaki sewaktu menerima serangan.
Macam-macam belaan antara lain:
a). Pembuangan:
Pembuangan adalah teknik belaan yang dilakukan dalam keadaan memaksa dengan jalan membuang tenaga serangan lawan.
b). Tangkisan
Tangkisan adalah teknik belaan dengan cara mengadakan kontak langsung (benturan) terhadap serangan lawan, dengan jalan membendung atau mengalihkan serangan. Berbagai posisi dalam menangkis dapat dilakukan, baik dengan melangkah maupun diam di tempat, dengan memperhitungkan posisi terbaik atau menguntungkan untuk melakukan serangan balasan yang cepat. Yang perlu diperhatika dalam tangkisan adalah koordinasi antara sikap kuda-kuda, sikap tubuh dan sikap tangan.
Adapun tangkisan terdiri dari dua macam, yaitu:
- Tangkisan (benturan) dengan tangan
- Tangkisan (benturan) dengan kaki
c). HIndaran/elakan
Hindaran/elakan adalah teknik belaan dengan cara memindahkan sasaran dari lintasan serangan.
Teknik elakan dapat dilakukan dengan cara:
- Melangkah dengan satu kaki
- Di tempat
- Memindahkan dua kaki
Elakan yang baik adalah dapat menghindarkan serangan dan dapat melakukan gerakan lanjuta (pola sambut) dengan baik).
d). Pelepasan Kuncian
Pelepasan kuncian adalah usaha untuk melepaskan diri dari tangkapan lawan, dilakukan dengan cara menggunakan satu tangan atau dua tangan.
2). Serangan
a). dengan tangan: pukulan-colokan-tebasan-sodokan-sikutan-kuncian
b). dengan kaki: tendangan-dengkulan-menjatuhkan (serampang, ungkit, sapu)
Macam-macam serangan yanga dapat dilakukan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
a). Serangan dengan tangan
serangan dengan tangan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, yaitu mengepal, terbuka dan terbuka sebagian dengan memperhatikan lintasan serangan.
Lintasan serangan:
-  ke depan lurus
-  dari samping
-  dari bawah
Macam-macam serangan dengan tangan antara lain:
-  pukulan
-  colokan
-  tebasan
-  sodokan
     -  sikutan
-  kuncian
-  tangkapan

b). Serangan dengan kaki
      seperti pada serangan tangan, serangan dengan kaki juga memperhatikan unsur-unsur teknik tersebut di atas untuk mengembangkan teknik yang benar. Untuk memantapkan serangan kaki perlu diperhatikan cara melatih kekuatan dan keseimbangan kaki tumpu pada waktu melakukan tendangan dan sikap tubuh serta sikap tangan yang baik, sehingga teknik tendangan menjadi baik dan dapat melakukan sikap atau tindakan berikutnya setelah melakukan tendangan.
Adapun macam-macam serangan kaki adalah:
1). Tendangan
Sikap awal menendang perlu dilatih dari berbagai sikap dan posisi.
Macam tendangan adalah:
-         tendangan ke arah depan (A, T)
-         tendangan dari samping (C, Sirkel)
-         tendangan belakang (B)
2). Dengkulan
Dengkulan dilakukan apabila jarak/jangkauan lawan sudah terlalu dekat.
3). Serkel

4). Menjatuhkan
Menjatuhkan dilakukan dengan cara: sapuan, ungkitan, kaitan dan guntingan.
Teknik jatuhan dapat dilakukan dengan cara:
(1). Meniadakan keseimbangan kaki tumpu (sapuan, ungkitan, kaitan dan guntingan)
(2). Meniadakan keseimbangan dengan didahului tangkapan.
b. Tujuan:
- Melatih dasar-dasar melakukan serangan dengan tangan dan kaki secara benar.
- Melatih dasar-dasar melakukan belaan dengan tangan dan kaki secara benar.
- Melatih pembentukan sikap yang benar.
c. Pelaksanaan:
- Kesalahan harus segera dibetulkan
- Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan mendadak
- Merangkaikan beberapa gerakan serangan (colok-tendangan-menjatuhkan)
- Merangkaikan beberapa gerakan belaan (tangkis-hindar)
- merangkaikan beberapa gerakan bela dan serang tangkis-pukul-tendang.

2.1.3 Jurus
a. Pengertian:
adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencat silat (pasang-serang-bela) sebanyak 36 (tiga puluh enam) yang dilaksankan sambil melangkah.
b. Tujuan:
- Melatih mengembangkan suatu pola permainan pencak silat
- Menumbuhkan pengertian permainan secara teratur
- Menguasai dan meyakini teknik yang dimiliki.
c. Pelaksanaan:
- Sama dengan pembinaan senam
- Penjelasan unsur-unsur belaan dan serangan (teknik) pada masing-masing jurus.
- Penjelasan pola langkah sesuai dengan tingkatannya tentang cara berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kaidah pencak silat PSHT
- Pemberian aba-aba:
~ Pelan dan teratur (untuk pemahaman dan pembentukan sikap dan teknik yang benar)
~ ditingkatkan dengan cepat dan pendadakan untuk merangsang gerak cepat dan bertenaga
~ ditingkatkan dengan memberi aba-aba satu hitungan
-   Kesalahan segera dibetulkan
-   Melatih menggunakan jurus secara berpasangan (2A >< 2B)
-   Melatih menggunakan pasangan minimal dua gerakan untuk satu pasang dengan peningkatan atau tambahan macam penggunaan pasang di tingkat atasnya.
Contoh:
-          Polos: penggunaan pasang 4 dua macam
-          Jambon: penggunaan pasang 4 empat macam
-          Hijau: penggunaan pasang 4 dua macam
-          Putih: penggunaan pasang 4 dua macam
-          Melatih penggunaan pasangan sampai siswa hafal dan menguasai.

2.1.4 Pasang
a. Pengertian
adalah suatu sikap gerak lemah lembut gagah berwibawa dan terbuka yang merupakan perangkap agar lawan mau menyerang, tetapi disertai kesiapan untuk melakukan belaan dilanjutkan serangan masuk.
b. Tujuan:
- Melatih menyiapkan kondisi siap menyerang dan siap diserang
- Melatih meyakini jurus
c. Pelaksanaan:
- melatih perpindahan gerak dari satu gerak ke gerak lain dengan menggunakan pasang berlainan
- penggunaan pasamg masing-masing jurus

2.1.5 Pelepasan Kuncian
a. Pengertian:
adalah suatu teknik untuk melepaskan kuncian lawan dilanjutkan dengan gerakan mengunci lawan
b. Tujuan:
- Melatih mengambil bagian-bagian tubuh lawan yang lemah
- Melatih memanfaatkan bagiantubuh sendiri untuk menyerang lawan
c. Pelaksanaan:
Melatih ketepatan dan kecepatan gerak disertai tenaga

2.1.6 Belaan Belati
a. Pengertian:
adalah suatu teknik untuk menerima serangan belati dengan tangan kosong
b. Tujuan:
Melatih keberanian menghadapi lawan bersenjata
c. Pelaksanaan:
Melatih kecepatan dan ketepatan gerak disertai tenaga.

2.1.7 Senam Toya
a. Pengertian:
adalah suatu gerakan serang bela menggunakan toya yang dilakukan di tempat
b. Tujuan:
- melatih dasar gerakan jurus toya
- melatih sikap koordinasi yang benar antara sikap tangan memegang toya dengan tubuh dan kuda-kuda kaki
- melatih gerak memegang toya dengan benar
c. Pelaksanaan:
- Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan mendadak
- Kesalahan segera dibetulkan

2.1.8 Jurus Toya
a. Pengertian:
adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencak silat dengan menggunakan toya yang dilaksanakan sambil melangkah.
b. Tujuan dan Pelaksanaan
sama dengan jurus
   
Materi Latian Pencak Silat di PSHT 2: Ke-SH-an, Sambung dan Pernapasan

2.1.9 Ke-SH-an
a. Pengertian
adalah suatu ajaran pembinaan mental spiritual dalam usaha membentuk manusia berjiwa setia hati.
b. Tujuan:
Membina menjadi manusia berbudi luhur tahu benar dan salah.
c. Pelaksanaan:
memberi ceramah, nasehat disertai penghayatan terhadap contoh-contoh kehidupan.

2.1.10 Pembinaan Teknik
a. Pengertian:
adalah membina teknik pencak silat dengan berpola pada jurus dan materi Persaudaraan Setia Hati Terate.
b. Tujuan:
- membentuk sikap waspada
- membentuk sikap memudahkan gerakan berangkai secara reflek
c. Pelaksanaan:
melatih sikap pasang dan penggunaannya, melangkah, belaan, menyerang dan merangkaikannya.

2.1.11 Pembinaan Taktik
a. Pengertian:
adalah membina strategi pencak silat dengan menggunakan pola bertanding yang praktis.
b. Tujuan:
- memperkaya analisa teknik
- mencapai prestasi yang baik dalam pertandingan
- mencapai tingkat mahir sehingga tercapai keyakinan
c. Pelaksanaan:
- melatih kemantapan langkah, pola langkah, pola sambut dan sambung
- melatih pengembangan praktek yang terpimpin dan terarah meningkatkan dalam praktek bebas

2.1.12 Sambung
a. Pengertian:
adalah penerapan rangkaian teknik yang telah diperoleh dari jurus, pengunaan pasang, pola langkah, pola sambut, dll.
b. Tujuan:
- melatih keberanian bertanding atau penyelesaian permasalahan (perkelahian) dalam bentuk nyata
- melatih penerapan teori-teori yang telah didapat
- mencetak pesilat yang militan dan pilih tanding
- melatih mengendalikan emosi
- melatih kepandaian berfikir dan bertindak

c. Pelaksanaan:
- dipimpin oleh pelatih tetap
- pandai melihat keadaan siswa:
~ menugaskan siswa yang siap, sehat dan berani melaksanakan sambung
~ membimbing siswa yang masih takut (sambung terhadap pelatih)
~ menugaskan pada siswa yang seimbang (kepandaian, kekuatan, dll)
Misalkan: siswa pandai melawan siswa pandai, siswa kurang pandai melawan siswa kurang pandai
-   memberikan contoh dengan jalan mengajak siswa-siswa yang pandai untuk sambung dengan pelatih. Di sini pelatih bukan mencari kemenangan atau sengaja menghajar siswa, tetapi pelatih memberi contoh dengan melakukan langkah-langkah dan teknik yang benar
-   tiap ada kesalahan segera dihentikan dan dibetulkan
-   ditekankan penggunaan pasang:
# pasang merupakan perangkap, sikap harus terbuka
# menguasai macam-macam pasang, melatih untuk sering mengubah pasang untuk menglabuhi lawan
# sikap pasang selalu dipertahankan keadaannya baik sebelum diserang, sesudah diserang, akan menyerang maupun sesudah menyerang
-     melatih tata nafas, sewaktu menyerang dan menerima serangan mengeluarkan nafas
-     melatih menguasai unsur-unsur belaan dan serangan
Belaan (menerima serangan):
•    hapal dan mampu melaksanakan penggunaan pasang
•    berani, yakin dan percaya diri (sewaktu diserang) mempraktikan penggunaan pasang
•    belaan harus tepat waktu (tidak menangkis sebelum/sesudah diserang) dan tepat sasaran (belaan disesuaikan dengan macam serangan)
•    setiap melakukan belaan harus disusul dengan serangan masuk ke lawan
•    serangan lawan yang lambat bias didahului dengan menyerang
•    jangan menyerang langsung lawan yang sedang pasang atau lawan posisinya kuat, harus dilagak terlebih dahulu agar pasang lawan bergerak atau berubah baru memasukan serangan
•    setiap perubahan pasang dari posisi satu pasang ke pasang lain merupakan saat kelemahan, oleh karena itu apabila melakukan perubahan pasang segera melakukan serangan atau apabila kita melakukan perubahan pasang harus disertai dengan gerak merapat atau melakukan belaan (perlindungan)
•    bagian tubuh untuk menyerang disesuaikan dengan sasaran:
?      menyerang bagian tubuh yang keras (dahi, batok kepala dll). Menggunakan bagian tubuh kita yang lunak (punggung tangan, telapak tangan) bukan kebalikannya keras dilawan dengan keras (tulang kering dilawan dengan tulang kering)
?      menyerang bagian tubuh lawan yang lunak (ulu hati, pinggang dll) menggunakan bagian tubuh kita yang keras (kaki: A, B, C, T dll, punggung, jari, kepalan, siku, dengkul dll)

2.1.13 Pembinaan Pernafasan
a. Pengertian:
adalah membina pengaturan tata nafas
b. Tujuan:
- tercapainya kondisi kesehatan yang baik
- meningkatkan intelektual (kecerdasan, kepandaian)
- mengembangkan indera ke-enam
- meningkatkan kewibawaan
- tercapai kestabilan emosional
c. Pelaksanaan:
- membimbing dengan memberikan petunjuk dan pengarahan
- setiap kesalahan segera diperbaiki
- secara bertahap semakin lama semakin meningkat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar